Through The Lens: Narendra Kameshwara
Cek gimana skate berhasil mempengaruhi dan membawa Nareend jadi professional photographer di sini.
Through The Lens adalah rubrik khusus yang menghighlight para fotografer dari berbagai macam style fotografi, mulai dari portrait, landscape, fine art, fashion, sampai dokumenter. Lewat Through The Lens, tiap fotografer yang kami hadirkan akan memberikan insight mengenai karya beserta approach menarik mereka dalam memotret.
Kalau bicara soal dunia skateboard di Indonesia atau Jakarta, mungkin nama Senayan Skate aka SS adalah salah satu komunitas skate yang paling gampang terlintas. Berdiri sejak 1994, Senayan Skate berhasil buat terus nunjukin semangat mereka dalam skate sampe hari ini.
Tapi di balik itu semua, SS juga turut melahirkan salah satu fotografer kawakan di Indonesia yang merupakan member dari mereka, yaitu Narendra Kameshwara. Hobi dan kecintaannya terhadap skate yang kemudian membuat pria yang sering disapa Nareend ini menemukan passion dalam dunia fotografi. Memotret teman-temannya di SS dan juga skater lainnya adalah langkah kecil dari Nareend yang membuat skill fotografinya makin terasah.
Nama Nareend sendiri emang nggak asing lagi di dunia fotografi tanah air, karya skate photography-nya banyak muncul di berbagai majalah dan media. Nggak cuman itu, di dunia photostage Ia juga nggak bisa diragukan, dari Raisa sampe Katy Perry udah pernah diabadikan langsung oleh Nareend.
Buat Through The Lens kali ini, Hypebeast Indonesia berkesempatan ngobrol bareng sama Nareend, mulai dari pengaruh skate dan Senayan Skate terhadap karir fotografinya, kamera pertama yang dipake, sampe skater muda di Indonesia saat ini yang pengen Ia foto.
HB: Hai Nareend, ceritain dong gimana awal mulanya skate bisa mendorong lo jadi suka sama fotografi juga?
Narendra Kameshwara (Nareend): Menyadari bahwa ketika memegang handycam dan banyak footage dijadikan video skate seperti Time After Time, Dream Sequance and Amnesia itu membutuhkan alat produksi yang banyak dan perlu waktu, akhirnya berpikir, apa ya yang bisa mendokumentasikan sebuah moment lebih cepat dan tidak makan waktu lama untuk bisa segera diperlihatkan, akhirnya belajar memotret skate yang lebih banyak tantangannya walau hanya menggunakan equipment seadanya.
HB: Seberapa besar pengaruh Senayan Skate dalam pembentukan diri lo sebagai seorang fotografer?
Nareend: Gua rasa sangat besar SS membentuk diri gua menjadi seorang skate photographer karena setiap weekend kita melakukan checkspot dan dari situ belajar banyak tentang teknik-teknik foto dan angle secara skate photography. Dengan seringnya melakukan checkspot, mau ga mau di era itu yang masih menggunakan film seluloid harus mau banyak belajar dari kesalahan. Dan pengaruhnya jadi sangat besar ketika memotret teman SS atau skater lainnya.
HB: Lo masih inget nggak, pake kamera apa pas awal-awal lo fotoin temen-temen di Senayan Skate?
Nareend: Awal motret itu meminjam kamera teman gua Johan, Canon AV-1. Kemudian ada sahabat gua Echa, kasih 1 tas lengkap dengan lensa-lensanya dengan kamera Yashica 230 AF dan kemudian membeli digital pocket camera Canon Power Shot dan berlanjut ke kamera DSLR Nikon D70s dan selanjutnya sampai sekarang menggunakan Nikon DSLR.
HB: Moment apa atau pas project apa lo sadar bahwa fotografi adalah satu hal yang harus lo seriusin dan bahkan jadi profesi yang lo jalani sekarang?
Nareend: Momentnya adalah ketika gua bisa memberikan kontribusi foto-foto skate gua ke majalah-majalah local seperti Surftime, Ripple Mag, Boardriders, Freaks Skate Core Mag and lastly mejadi yakin sebagai skate photographer ketika gua bersama teman-teman gua (Suri, Anggi, dan Daniel Temi ) membuat majalah skate sendiri bernama Happen Skateboarding Magazine selama 12 tahun.
View this post on Instagram
HB: Menurut lo, apa yang harus paling di-highlight dalam skate photography biar nggak biasa dan terasa ada nyawanya?
Nareend: Menurut gua yang harus di-highlight adalah moment dalam sebuah trick yang dilakukan oleh skater itu dan pemilihan spot. Akan balik lagi ke photographer-nya, akan menampilkan skate action atau perpaduan antara action dan art atau skate landscaping yang ingin memperlihatkan keindahan dari spot itu. Semuanya sama-sama punya nyawa, tinggal gimana kita as photographer mau deliver-nya untuk bisa dinikmati sama orang banyak.
HB: Sebagai seseorang yang udah lama jadi fotografer di dunia skate, apakah lo masih terus nge-develop style fotografi lo saat ini? Kalau iya gimana cara develop-nya?
Nareend: Gua selalu berusaha untuk men-develop foto skate gua untuk bisa dinikmati lebih oleh khalayak umum. Gua berusaha mencari insiprasi dari banyak photographer skate luar bahkan lokal. Gak melulu hanya foto action tapi bisa lebih ke skate art and skate landscape shot. Kalau untuk foto, skate ataupun stage yang gua lakuin sekarang ini, gua gak akan pernah berhenti untuk belajar hal baru dari mereka dan menerapkannya di foto-foto gua baik itu skate atau stage.
HB: Gimana lo ngeliat dunia skate keseluruhan di Indonesia saat ini, dari skater-nya, movement, komunitas, brand, atau bahkan photographer skate?
Nareend: Gua melihat perkembangan dunia skate saat ini di Indonesia sih udah sangat maju. Dengan ditambahnya banyak skatepark yang dibangun, banyak nya anak usia dini yang skate, banyaknya skate school yang membuka kelas untuk belajar, banyaknya cewe-cewe yang juga tertarik untuk bisa dan mau belajar skateboarding dan ini berdampak juga ke movement yang dilakukan perorangan maupun komunitas skate yang semakin banyak tumbuh. Tapi untuk skate photography, masih sedikit sekali dan bisa dihitung dengan jari skate photographer yang dimata gua bisa sangat berbakat untuk lebih mengangkat scene skate Indo untuk bisa diliat secara nasional bahkan international.
HB: Last, ada gak skater dari Indonesia saat ini yang pengen banget lo fotoin?
Nareend: Sepertinya Basral Graito dan Sanggoe Tanjung yang saat ini menjadi salah satu keinginan skater yang mau gua foto.
“Gua rasa sangat besar SS membentuk diri gua menjadi seorang skate photographer karena setiap weekend kita melakukan checkspot dan dari situ belajar banyak tentang teknik-teknik foto dan angle secara skate photography.“
“Sepertinya Basral Graito dan Sanggoe Tanjung yang saat ini menjadi salah satu keinginan skater yang mau gua foto.“