Joyland Festival: Connected in Melody
For you and for everyone.
Bicara soal festival musik di Indonesia, tentu kita punya banyak opsi yang bisa kita pilih, mulai dari yang full musisi lokal, full musisi luar negeri, ataupun yang nge-combine keduanya. Salah satunya adalah Joyland Festival Bali yang baru aja berlangsung tanggal 1, 2, dan 3 Maret kemarin, di Peninsula Island, Nusa Dua.
Tahun ini, Joyland Festival Bali bawa banyak lineup performance dari dalam dan luar negeri, macam James Blake, The Walters, Shintaro Sakamoto, Pearl & Oysters, Kings of Convenience, The Adams, The Sigit, Isyana Sarasvati, White Shoes & The Couples Company, ALI, Hindia, Eva Celia, dan masih banyak lagi. Setiap lineup disusun sedemikian rupa buat ngasih penonton experience nonton performance music yang nggak biasa.
“Kita cuman tiga kali latihan dan degdegkannya setengah mampus hahaha. Awalnya dibilang main sore tapi entah kenapa Ferry naro kita main di jam segitu.” – Bank
Misalnya aja The Adams yang saat itu tampil dengan formasi baru tapi tetap berhasil buat tetep connect sama penonton, sehingga lagu-lagu mereka terasa bergemuruh di Nusa Dua. Hal ini mungkin karena mereka mendefinisikan The Adams sebagai unit dan entitas musik, di mana siapapun boleh untuk mengaku sebagai The Adams sehingga itu yang membuat singalong jadi hal wajib saat nonton band power pop tersebut tampil.
“The Adams ya kita-kita lah, semuanya. Kadang-kadang ada yang ngerasa The Adams, alhamdulillah mereka ngerasa The Adams. Dia (The Adams) adalah unit musik, dia sebagai entitas, bukan perorangan atau individu. Kalau mau dianggap partai juga bisa tapi jatuhnya organisasi hahaha,” kata The Adams
Nggak cuman The Adams, ada The Sigit, Isyana Sarasvati, ALI, dan Hindia yang juga berhasil bagiin energi mereka yang membuat penonton makin nikmatin suasana di sana, apalagi pas Eva Celia tampil sambil hujan-hujanan.
Sementara itu, White Peacock yang didesign buat jadi spot family and children friendly tentunya juga menghadirkan keseruannya tersendiri, khususnya saat Mocca tampil dengan sangat sederhana saat itu.
“Cause she’s (Nadin Amizah) huge right now, dia set the bar untuk musisi di Indonesia, caranya dia and everything. So I wanna support her juga. It’s really cool to see her.” – Stars and Rabbit
Bergeser sedikit, ada ENVY* dan Mantra Vutura yang merasa sangat antusias manggung untuk pertama kalinya di Joyland Festival. ENVY* yang saat itu tampil gagah bersama jersey serba hitam sambil membawakan beberapa track dari album The Grand Chase, mengaku bahwa Joyland Festival adalah wishlist mereka dari lama.
“Pecah banget karena ini jadi benchmark baru buat ENVY*, kita udah mau lima tahun dan it’s very amazing that we got the chance, not only perform in Joyland but in Bali itself. Jadi itu pecah banget buat kita.” kata ENVY* saat ditemui di Green Room Joyland Festival Bali.
Hal serupa juga dirasakan oleh Mantra Vutura yang merasa bahwa audience di Joyland Festival adalah audience yang tentu akan menyukai lagu-lagu dari duo electronic pop asal Jakarta tersebut.
“Wah Joyland itu udah jadi wishlist kita dari lama, udah berapa kali kita minta ke Panda (manager Mantara Vutura) buat main ke Joyland. Menurut gua salah satu festival paling proper itu Joyland karena printilan kecilnya diperhatiin banget dan menurut gua marketnya Mantra paling cocok sama Joyland.” kata Mantra Vutura
Di samping itu, ada juga cerita menarik kalau kita bahas soal connected di Joyland Festival Bali 2024, tepatnya di day one saat Stars and Rabbit bikin suasana Nusa Dua terasa sangat dingin. Beberapa saat setelah duo Elda Suryani dan Didit Saad tersebut manggung, Hypebeast sempet ngobrol bareng mereka buat bahasa siapa musisi lokal di Joyland Festival Bali 2024 yang mereka pengen nonton yang ternyata jawabannya adalah Nadin Amizah. Sayangnya, karena jadwal manggung mereka yang berdekatan, membuat keinginan tersebut hilang.
Menariknya, Nadin Amizah justru terlihat nonton performance Stars and Rabbit dari kejauhan dan itulah yang membuat Joyland Festival Bali 2024 terasa special. Sebab, bukan cuman antara performance dengan penonton yang saling connected, tapi antar performance juga bisa merasakan hal yang sama.
“Cause she’s (Nadin Amizah) huge right now, dia set the bar untuk musisi di Indonesia, caranya dia and everything. So I wanna support her juga. It’s really cool to see her.” kata Stars and Rabbit
Ngomongin soal connected, ternyata ada juga Bank aka “Bandnya Kimo” atau “Bantuin Kimo”, band new pop baru asal Jakarta yang mengawali debut karirnya di Joyland Festival Bali 2024. Dibentuk di tanggal 19 Januari kemarin, project ini berawal dari keinginan Kimo Rizky buat bisa main bareng sama Todd Terje yang udah dia idolakan sejak masa SMA.
“Udah pasti Todd Terje dan Bank, buat yang belum tau Bank adalah Bandya Kimo, sebagai suhu yang ngajarin Mantra.” – Mantra Vutura
Nggak main-main, sebagai band baru, Bank langsung ditempatkan di jam 9 malam, tepat di antara ALI dan Gilles Peterson. Mereka juga mengaku bahwa nggak punya ekspektasi besar dari feedback penonton, sebab tujuh lagu yang bakal dibawakan belum pernah publish di mana pun.
Pada saat itu Bank ditempatkan di jam 9 malam, tepat di antara ALI dan Gilles Peterson yang bikin mereka nggak masang espektasi besar dari penonton karena tujuh lagu yang dibawakan belum pernah publish di mana pun.
“Kita cuman tiga kali latihan dan degdegkannya setengah mampus hahaha. Awalnya dibilang main sore tapi entah kenapa Ferry naro kita main di jam segitu,” Kata Kimo Rizky di backstage Plainsong Live Stage.
Meski baru pertama kali manggung, ternyata persiapan yang minim berhasil dapetin respon positif dari penonton. Misalnya aja pas lagu “Amerika”, penonton seketika ikut bernyanyi dan berjoget, bermodalkan lirik lagu di Instagram Bank dan ajakan dari para personel mereka saat manggung.
Hypebeast juga nyobain Lily Pad Stage, salah satu opsi stage yang bisa bawa kalian connect sama alam karena posisinya yang tepat di samping pantai. Ditambah sama performance macam Gangsar, Mong Tong, Kadapat, dan masih banyak lagi yang bawain berbagai eksperimen musik mereka.
Terakhir, salah satu stage yang paling punya warna paling beda, nggak lain adalah Shrooms Garden, sebuah stage yang nampilin berbagai lineup komika. Mungkin stage stand-up comedy di tengah festival musik bakal terasa hanya sebagai hiburan tambahan atau “sekedar ada”. Tapi berbeda dengan Shrooms Garden yang dibuat dengan proper dan nyaman sehingga hadir sebagai salah satu pilihan utama di Joyland Festival.
“Semua bakal gua ajak, sistem gua di sini nggak akan ngulang dulu. Sampe semua stand-up comedian di Indonesia udah manggung di sini, baru gua ngulang lagi. Selama belum semuanya tampil gua nggak akan ngulang.” – Soleh Solihun
Soleh Solihun sebagai kurator sekaligus MC dari Shrooms Garden, cerita kalau dari awal diajak buat urus stage tersebut, dia pengen tempat yang proper dan serius sehingga para komika dan penonton itu bisa nyaman. Sementara buat lineup komikanya sendiri, Soleh mengaku selalu nampilin komika baru bukan yang udah pernah main terus di ajak lagi.
“Tapi gua mau panggung yang bener, sound system yang oke, jangan asal. Jadi bener-bener dikasih panggung yang nyaman. Alhamdulillah si Joyland ini yang pertama tempat proper buat stand-up,” kata Soleh Solihun
“Semua bakal gua ajak, sistem gua di sini nggak akan ngulang dulu. Sampe semua stand-up comedian di Indonesia udah manggung di sini, baru gua ngulang lagi. Selama belum semuanya tampil gua nggak akan ngulang,” tambah Soleh Solihun
View this post on Instagram